Kementerian Pendididikan Kebudayaan Ristek Dikti pada hari Jumat, 8 Maret 2024 yang lalu menyelenggarakan sosialisasi Program Bantuan Mata Kuliah Wajib Kurikulum pada Perguruan Tinggi. Sosialisasi yang diselenggarakan melalui daring ini diikuti oleh ribuan peserta baik melalui Zoom maupun tayangan Youtube. Adapun poin penting penyelenggaraan program bantuan tersebut adalah pentingnya perguruan tinggi menyelenggarakan Mata Kuliah Wajib Kurikulum berbasis proyek. Hal ini sejalan dengan berbagai peraturan dan kebijakan yang telah keluarkan oleh kemendikbud.
Lebih jauh Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si. memaparkan urgensi pembelajaran MKWK berbasis proyek (team based project) didasari oleh keputusan Meteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020. Dalam hal ini IKU ke 7, yaitu perguruan tinggi menerapkan pembelajaran berbasis kasus (case method) dan proyek (team-based project).
Beberapa poin penting pembelajaran MKWK berbasis proyek antara lain: dapat memfasilitasi pembelajaran aktif, mengembangkan Hight Order Thinking Skills, mengembangkan collaboration skills, mengembangkan kesenjangan antara teori dengan praktik serta akademik dan dunia kerja atau masyarakat, serta meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan nilai-nilai luhur yang diusung MKWK ke dalam kehidupan nyata.
Melalui Pembelajaran proyek ini sejatinya menggerakan 6C yang dimulai dengan Collaboration, dimana mahasiswa mulai bekerja sama satu sama lain dalam menyelesaikan tugas dan masing-masing belajar untuk bertanggung jawab. Dipicu dengan kolaborasi, kemudaian mahasiswa untuk melakukan communication. Melalui komunikasi ini mahasiswa belajar menyampaian ide dan gagasan secara lisan dan tertulis, kemampuan mendengar dan kemampuan menerima kritik yang konstuksi. Setelah melalui kolaborasi, dan komunikasi serta diskusi antar sesama mahasiswa menjadikan para mahasiswa content mastery atau meningkatkan motivasi dan memahami materi pembelajaran, menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam situasi nyata. Melalui proses tersebut kemampuan Critical Thinking para mahasiswa meningkat, mahasiswa melakukan analisis informasi, memecahkan masalah, membuat argumen, keputusan dan berpikir kreatif. Creativity & innovation, meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam menghasilkan ide-ide baru yang inovatif dan kreatif. Dan pada akhirnya mahasiswa memiliki confident dalam menjalani proses studi, bekerja sama dengan orang lain, berkomunikasi dan presentasi di depan orang.
Ciri khas pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek pada MKWK adalah nilai dasar universitas, nilai kebangsaan, serta nilai kemanusiaan yang menghargai perbedaan menjadi prinsip dan dasar penting dalam pemecahan-pemecahan masalah yang ditawarkan dalam kasus dan proyek tersebut. (ITW)