Sampurasun dulurs..
Seiring perkembangan jaman, maka berkembang pula cara bergaul, bersosialisasi manusia baik di lingkungan sekitarnya, rumah, komunitas, juga di lingkungan sekolah atau dilingkungan perkuliahan. Salah satu upaya Pemerintah untuk tetap menjaga kondusifitas di dunia pendidikan khususnya dalam aktifitas perkuliahan maka pemerintah meluncurkan hibah MKWK tahun 2024. singkatnya MKWK adalah model pembelajaran mata kuliah wajib pada kurikulum pendidikan tinggi berbasis proyek, yang:
Tujuan:
- Pengembangan Kurikulum yang inovatif, adaptif dan kolaboratif.
- Meningkatkan unit pelaksana akademik MKWK di perguruan tinggi
- Meningkatkan motivasi dan kecakapan dosen dalam implementasi pembelajaran berbasis proyek
- Meningkatkan kecakapan mahasiswa dalam analisi dan memecahkan masalah kemasyarakatan, bangsa berbasis nilai luhur dengan pendekatan saintifik.
- Membangun suasana akademik yang kondusif dan proses pembelajaran partisipatif, kolaboratif, inovatif, kreatif, solutif menyenangkan dan bermakna.
- MKWK menjadi sarana strategis membangun karakter mahasiswa
- Menghasilkan karya inovatif mahasiswa poster/video/film pendek pemecahan masalah masyarakat, bangsa dan negara.
- Memfasilitas Perguruan tinggi berkontribusi pada SDGs
Manfaat:
- Bagi Perguruan tinggi: meningkatkan kapasistas unit pelaksana akademik MKWK dalam mengelola pembelajaran MKWK yang inovatif dan berbasis proyek hingga meningkatkan kualitas pembelajaran;
- Mahasiswa: memahami dan mengimplementasikan materi MKWK yang sarat nilai secara tekstual dan kontekstual melalui pengalaman pembelajaran yang aktif dan bermakna (melalui proyek)
- Dosen: memiliki motivasi dan kecakapan dalam implementasi pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan karakter moral nilai luhur.
- Masyarakat: merasakan manfaat positif dari peran mahasiswa yang konstruktif dalam memberikan masukan dan tindakan nyata untuk pemecahan masalah sosial kemasyarakatan.
Substansi kajian pada setiap mata kuliah wajib kurikulum dapat dikembangkan oleh dosen sesuai dengan perkembangan zaman dan keilmuan
Pengembangan substansi kajian pada setiap mata kuliah wajib kurikulum dapat dilakukan dengan menggali dan menyisipkan muatan yang aktual dan konstekstual antara lain mengenai kearifan lokal, bela negara, tanggap bencana, dll.
Pengembangan substansi kajian inilah yang merupakan sebuah proyek yang diharapkan dalam program hibah MKWK ini, yaitu pendidikan manusia berkarakter, penerapannya dalam kehidupan bersosial di kampus menjadi 4 anti di perguruan tinggi yaitu:
- Anti Perundungan
- Anti Kekerasan Seksual
- Anti Intoleransi
- Anti Korupsi
Para peserta rapat:
- Dr. Bernard Renaldy Suteja, S.Kom., M.Kom.
- Dr. Christine Dwi Karya Susilawati, S.E., M.Si., Ak.
- Pdt. Yohanes Bambang Mulyono, M. Th.
- Prof. Dr. Dra. Rosida Tiurma Manurung, M.Hum.
- Dr.Dra. Seriwati Ginting, M.Pd.
- Dr. Swat Lie Liliawati, S.H., M.Hum.
- Imam Tjahjo Wibowo, S.E., M.A.
- Ivan Jonathan Kristianto, S.Si., M.Pd.
- Maniar Pakpahan, S.H.
Selaras dengan pemerintah, Universitas Kristen Maranatha pun mendukung penuh 4 anti di perguruan tinggi ini.