Dikutip dari news.maranatha.edu, Bidang Pengelolaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di bawah Lembaga Pengembangan Kreativitas Akademik (LPKA) Universitas Kristen Maranatha menyelenggarakan pembekalan kepada sepuluh mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti program Membumi di Maluku yang dilaksanakan sebagai salah satu aktivitas Pendanaan Hibah ISS-MBKM Tahun 2022. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 8 September 2022 ini menghadirkan pemateri, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, M.Si.; Pdt. Hariman A. Pattianakota, M.Th.; Dr. Sarlota Singerin, S.Od., M.Pd.; Tessalonika Sembiring, M.Psi.Si.; dan Rosye Wulandari, S.S., M.M. Pembekalan diadakan di Ruang H05B10, Gedung Grha Widya Maranatha.

Pelaksanaan acara ini bertujuan untuk mematangkan para peserta program terpilih sebelum berangkat pada tanggal 17 September 2022 untuk melakukan asistensi mengajar di beberapa daerah kepulauan Maluku, yakni Tual, Passo, dan Saparua. Program Membumi di Maluku ini merupakan bagian dari agenda pemerintah, Kampus Mengajar MBKM, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang pendidikan untuk turut serta mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan menjadi guru di sebuah fasilitas pendidikan. Selain itu, program ini juga bisa membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan di beberapa daerah Indonesia yang masih belum terjangkau fasilitas yang memadai.

Acara pembekalan ini berlangsung selama satu hari penuh dan terbagi dalam lima sesi pembelajaran. Sesi pertama dibuka dengan pengenalan akan tradisi dan budaya lokal di Maluku yang bertujuan mempermudah para mahasiswa dalam berbaur dengan masyarakat sekitar. Kemudian di sesi kedua, para peserta menerima pemaparan tentang implementasi nilai-nilai hidup kristiani, yaitu integrity, care, dan excellence, yang merupakan prinsip dasar selama melakukan pengajaran. Dalam sesi ketiga, dibahas mengenai teknik pengajaran yang tepat untuk siswa-siswi di Maluku. Selanjutnya, pada sesi keempat diajarkan tentang perkembangan peserta didik berdasarkan psikologis anak. Setelah itu, dalam sesi kelima para peserta menerima informasi teknis cara pelaporan dan pemberangkatan para peserta.

“Materi pembekalan yang disampaikan hari ini sangat menarik dan menambah pengetahuan. Terutama karena saya belum memiliki dasar pendidikan mengajar. Jadi, pembekalan ini akan membuat saya lebih siap untuk mengajar dalam program asistensi nanti,” ujar salah satu peserta, Evan Agustian, setelah mengikuti pembekalan tersebut. (ew/gn)