Implementasi Abdimas MBKM  2021 Universitas Kristen Maranatha selain Mengembangkan Dusun Stamplat Sebagai Desa Mandiri Berbasis Eco-Village, pada tahun yang sama yaitu pada tahun 2021 dengan menggunakan dana hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Riset dan Teknologi sebesar 1.6 M pada tahun 2021 (yang terbagi untuk 3 kegiatan Pengabdian Masyarakat) dan 2 riset MBKM 2021  juga melakukan Pengabdian Pada Masyarakat di Dusun yang sama yaitu membuat bangunan modular tahan gempa untuk sarana belajar anak-anak kampung Stamplat.

Foto gapura kampung stamplat

Tim yang terbentuk adalah:

  • Ketua:
    • Dr. Yosafat Aji Pranata, S.T., M.T. (Prodi Teknik Sipil)
  • Anggota:
    • Dr. Deni Setiawan, S.T., M.T. (Prodi Teknik Sipil)
    • Jimmy Agustian Loekito, S.T., M.T. (Prodi Sistem Komputer)

Topik dan tujuan dari pengabdian pada Masyarakat ini adalah berdasarkan usulan dan masukan dari Kepala Desa Indragiri yang memang membawahi Dusun Stamplat, yaitu:

  1. Kampung Stamplat memang membutuhkan bangunan yang berfungsi sebagai fasilitas umum, khususnya untuk ruang belajar bersama anak-anak dan pelajar
  2. Berdasarkan usulan dari tokoh perangkat Desa, bangunan yang tepat adalah yang berbasis matrial kayu.
  3. Daerah Ciwidey termasuk dalam kategori wilayah Gempa Moderat sehingga bangunan yang berfungsi sebagai fasilitas umum harus dipertimbangkan tahan gempa.
  4. Bangunan kayu yang tahan gempa berfungsi sebagai sarana kegiatan belajar bagi anak-anak
  5. Kampung stamplat memiliki potensi sumber daya lengkap yang cukup untuk mendukung Pembangunan sarana bangunan kayu
  6. Bangunan yang direncanakan telah seuai standar peraturan kayu Indonesia
Foto skematik bangunan kayu dan perkembangannya

Setelah adanya masukan dan kesepakatan, fasilitas ruang belajar bersama pun dibangun berdasarkan skematik:

  1. Fasilitas ruang belajar Bersama ini ditempatkan di Tengah Dusun Stamplat bersebelahan dengan gazebo ruang pertemuan warga
  2. Fasilitas ini berukuran 5m x 7m dengan matrial utama kayu
  3. Sistem spur utama menggunakan balok dan kolom, dengan balok bentang 5m menggunakan bentang laminasi mekanik yang dipasang dengan sistem modular
  4. Beberapa kolom utama juga menggunakan kolom laminasi mekanik yang direncanakan untuk menahan beban-beban, sehingga secara umum bangunan ini menerapkan konsep desain bangunan tahan gempa.
Foto penyuluhan warga oleh tim dari Universitas Kristen Maranatha

Hasil penelitian rumah kayu tahan gempa menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi kendala kampung stamplat yang berada di wilayah rawan gempa, bangunan kayu yang direalisasikan ini sangat tepat untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan fasilitas umum untuk sarana belajar.

Hasil nyata dari kegiatan ini adalah hilirisasi hasil penelitian dalam bentuk bangunan kayu tahan gempa untuk warga kampung Stamplat.

Foto fasilitas belajar Bersama telah terbangun