Salam kreatif!

ASEAN - QA Forum merupakan forum bagi Universitas di ASEAN untuk saling berdiskusi dan membuka wawasan untuk memajukan proses pembelajaran di Universitasnya masing-masing. Politeknik Negeri Bandung (Polban) menjadi tuan rumah bagi Asean Quality Assurance (QA) Forum, sebuah acara bergengsi yang mengumpulkan para pemangku kepentingan di bidang pendidikan tinggi dari seluruh wilayah ASEAN. Forum ini dihadiri oleh banyak pakar pendidikan, pembuat kebijakan, dan praktisi pendidikan. Turut hadir pada acara ini President, ASEAN - QA Association, Mr. Jamalludin Ibrahim, dan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D. Director General of Higher Education, Cultural, Research and Technology of the Republic Indonesia. 

Dari Universitas Kristen Maranatha mengirimkan perwakilannya, yaitu Lembaga Pengembangan Kreativitas Akademik, Ketua Bidang Pengembangan Model Pembelajara yakni Ibu Helen Anjelica Sianipar, S.S. Kegiatan ini telah diadakan pada:

Hari/Tanggal: 13 Desember 2023
Tempat: Politeknik Negeri Bandung 
 

Pada kesempatan ini, Ibu Helen telah mempresentasikan pada hari pertama pada sesi satu, yaitu mengenai Artificial Intelligence and It's Impact on Teaching and Learning. Dalam presentasinya, Ibu Helen membahas dampak teknologi kecerdasan buatan (AI) terhadap proses pembelajaran. Ia menyoroti bagaimana AI dapat meningkatkan efisiensi dalam penyampaian materi, memberikan umpan balik personal kepada mahasiswa, dan membantu mempersonalisasi pengalaman belajar mereka. Pemaparannya mencakup aplikasi konsep AI dalam pembelajaran jarak jauh dan penggunaannya dalam menyediakan konten yang disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa.

Pada hari kedua, Ibu Helen melanjutkan keterlibatannya dengan berpartisipasi dalam sesi diskusi mengenai "AI and Its Impact on Teaching, Learning, and Assessment in Higher Education." Dalam diskusi ini, peserta forum secara aktif terlibat dalam pertukaran gagasan dan pandangan terkait cara-cara implementasi AI dapat memperkaya pengajaran, pembelajaran, dan proses penilaian di tingkat pendidikan tinggi.

Beberapa isu dalam diskusi ini melibatkan etika penggunaan teknologi, integrasi AI dalam pembelajaran oleh Universitas lainnya yang bergabung, dan persiapan tenaga pendidik untuk mengadopsi perubahan ini. Pada akhir diskusi, peserta sepakat bahwa implementasi AI dengan bijak dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan mempersiapkan mahasiswa untuk tuntutan dunia kerja yang semakin berkembang.

Dengan demikian, kehadiran Ibu Helen dari Universitas Kristen Maranatha menjadi kontribusi yang berharga dalam memperkaya wacana dan pandangan terkait penerapan kecerdasan buatan dalam konteks pendidikan tinggi di kawasan ASEAN.


Terimakasih,
Salam,
Bidang Pengembangan Model Pembelajaran LPKA
ext. 7116